Saturday, 6 September 2014

Perilaku Konsumen : Kuliah Pertama

Tri Ardini, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Text Book: Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Edisi 2 Cetakan 1. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Cover buku Perilaku Konsumen
Buku saya, belum dibuka plastiknya :p
Dosen Pengajar :
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Ir. MD Djamaluddin, M.Sc
Ir. Ratnaningsih, MS

Catatan pertama kuliah Perilaku Konsumen, Senin, 1 Spetember 2014.

Kuliah diadakan di Gedung Kuliah A, Fakultas Pertanian IPB, tepatnya berada di sebelah media center. Seharusnya kuliah dimulai pukul 10.00 WIB, namun karena ada beberapa kendala, akhirnya kuliah dimulai sekitar pukul 10.15 WIB. Kuliah pertama diisi langsung oleh Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Beliau lebih ingin dipanggil Pak USA (Sesuai dengan kode dosen di IKK sepertinya).

Awalnya, saya mengira bahwa kuliah ini akan terasa sedikit tidak kondusif, mengingat ruangan yang digunakan cukup besar, yaitu GKA, sehingga saya berpikiran bahwa mahasiswa yg mengambil mata kuliah ini banyak. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak terlalu banyak juga mahasiswa yg mengambil perilaku konsumen pada hari senin jam 10.00 WIB, sehingga fokus saya masih bisa terjaga meski kuliah selama 2.5 jam hehe.

Pada kuliah pertama ini, Pak USA memberikan gambaran umum tentang perkuliahan Perilaku Konsumen (perilkon) ini. Selain itu, Pak USA juga memberi tahu jika nanti akan ada tugas berkelompok untuk mata kuliah ini. Pembagian kelompok dilakukan hari itu juga. Sebelum membagi kelompok, Pak USA terlebih dulu memberikan pertanyaan, yaitu tentang satu kata yang berhubungan dengan konsumen. Uniknya, seluruh mahasiswa diperintahkan untuk mencatat jawaban dari teman mahasiswa lainnya yang nanti akan ditanya oleh beliau satu persatu, agar tidak ada mahasiswa yang menyebutkan jawaban yang sama. Jika ada mahasiswa yang jawabannya sama, maka akan mendapat hukuman. Pak USA memanggil mahasiswa satu persatu untuk menjawab pertanyaan tadi (sekaligus pembagian kelompoknya), dan mahasiswa lain mencatat jawaban temannya. Pada akhirnya, ada dua mahasiswa yang memiliki jawaban sama, sehingga seharusnya mereka berdua diberikan hukuman (disuruh bernyanyi kalau tidak salah hukumannya), namun mungkin karena masih hari pertama, hingga perkuliahan berakhir, dari kedua mahasiswa tadi tidak ada yang dihukum.

Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diminta berkumpul dengan kelompoknya untuk saling berkenalan dan bertukar kontak agar mudah untuk dihubungi serta untuk mendiskusikan tugas. Saya satu kelompok dengan 4 teman satu departemen ilmu komputer serta 3 teman lainnya dari departemen matematika. Ya meskipun kuliahnya cukup lama, 2.5 jam, akan tetapi saya merasa semakin tertarik untuk lebih mendalami mata kuliah ini, karena saya percaya ilmu yang saya dapat dari kuliah ini akan sangat bermanfaat bagi saya kelak.

Untuk teman - teman yang penasaran dengan Pak USA atau ingin mengenal beliau lebih dekat, silahkan kunjungi blog beliau di http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/

Sekian. Terima Kasih. Salam sejahtera untuk kita semua :)

-TA | Amsterdam~

Sunday, 8 June 2014

Heuristic Evaluation

Assalamualaikum wr. wb.
Halo, selamat malam, khalayak ramai :)

Alhamdulillah masih dikasih kesempatan untuk bisa nulis disini hehe. Hmm kali ini penulis ingin berbagi sedikit hasil evaluasi dari sebuah website e-commerce, yang merupakan salah satu tugas ujian juga sih, take home test lebih tepatnya hehe. Jadi situs yang penulis evaluasi adalah www.lavidyashop.com . Situs ini merupakan situs jual - beli online tas - tas cewek. Evaluasi ini menggunakan 10 Prinsip Heuristic Evaluation oleh Jakob Nielsen. Kesepuluh aspek yang akan penulis evaluasi adalah sebagai berikut :
  1. Visibility of system status
  2. Match between system and the real world
  3. User control and freedom
  4. Consistency and standards
  5. Error Prevention
  6. Recognition rather than recall
  7. Flexibility and efficiency of use
  8. Aesthetic and minimalist design
  9. Help users recognize, diagnose, and recover from error
  10. Help and documentation
adapun referensi yang penulis gunakan adalah :
  • Nielsen J. 1995a. 10 Usability Heuristics for User Interface Design.
http://www.nngroup.com/articles/ten-usability-heuristics/
  • Nielsen J. 1995b. Severity Ratings for Usability Problems
http://www.nngroup.com/articles/how-to-rate-the-severity-of-usability-problems/

Cukup banyak bukan? okelah karena aspek yang akan penulis evaluasi cukup banyak, tanpa berlama - lama lagi, mari kita mulai mengevaluasi :)

Check this out!


-TA | Amsterdam

Recognition Rather than Recall | www.lavidyashop.com

Pada postingan keenam ini, penulis akan membahas tentang Recognition Rather than Recall dari www.lavidyashop.com.

Recognition rather than recall
Minimize the user's memory load by making objects, actions, and options visible. The user should not have to remember information from one part of the dialogue to another. Instructions for use of the system should be visible or easily retrievable whenever appropriate.

Prinsip ini menekankan kepada desain interaksi yang meminimalkan pengguna untuk mengingat sebuah informasi.

Evaluasi pertama adalah ketika pengunjung memilih gambar keranjang pada bagian kanan atas, lalu masuk ke menu lihat keranjang. Ketika dalam menu lihat keranjang, terdapat tombol checkout. Tombol ini biasanya untuk melakukan order barang yang sudah ada dalam keranjang. Celakanya, hal itu tidak diterapkan dalam website ini. Memang benar ketika kita memilih menu itu, kita langsung diantarkan ke menu pemesanan dimana sudah disediakan form untuk pemesanan. Namun, yang dijumpai oleh pengunjung adalah form pemesanan yg kosong. Kosong disini berarti data - data barang yang sudah kita masukan kedalam keranjang menjadi tidak berguna, kita tetap harus mengisi kolom barang yang dipesan dengan kode barang dan jumlah yang akan kita beli.

Halam keranjang belanja, berisi semua barang yg sudah kita masukkan kedalam keranjang
Data tidak masuk form, isi ulang pesanan

Hal ini menuntut pengunjung untuk mengingat kode dari barang yang ingin pengunjung beli serta jumlahnya juga.

Saran :
Ada baiknya untuk form pemesanan diperbaiki, disesuaikan dengan barang yang sudah dimasukan kedalam keranjang, sehingga mengurangi aktifitas pengunjung.


Namun tidak hanya hal negatif yang ada pada bagian ini, tentunya juga ada hal positifnya. Pada bagian search, lavidyashop sudah menggunakan icon kaca pembesar untuk menandakan bahwa itu untuk mencari barang. Hal itu sudah cukup baik mengingat icon kaca pembesar sudah familiar sebagai alat pencarian, sehingga pengunjung sudah bisa mengetahui fungsi dari bagian search itu. Namun sangat disayangkan, icon kaca pembesar itu tidak bisa di klik, sehingga untuk melakukan search pengunjung harus menekan enter setelah memasukan keyword yg akan di search.

Saran :
Ada baiknya icon itu dibuat bisa di klik, karena kebanyakan orang sudah terbiasa menklik button icon kaca pembesar ketika akan melakukan search.


Dari kedua masalah diatas, penulis memberikan nilai Severity Ratings : 3

Keterangan Severe Ratings (Nielsen 1995):

0 = Bukan masalah

1 = Masalah yang tidak terlalu penting

2 = Minor usability problem. Perlu diperbaiki dengan prioritas rendah.

3 = Major usability problem. Sangat perlu diperbaiki dengan prioritas tinggi.

4 = Usability catastrophe. Masalah yang sangat besar, perlu penanganan dengan prioritas paling tinggi.


Demikian hasil evaluasi penulis terkait aspek Recognition Rather than Recall. Mudah - mudahan dengan adanya evaluasi ini, situs lavidyashop.com bisa menjadi situs yang lebih baik lagi :)

-TA | Amsterdam   

Flexibility and Efficiency of Use | www.lavidyashop.com

Pada postingan ketujuh ini, penulis akan membahas tentang Flexibility and Efficiency of Use dari www.lavidyashop.com.

Flexibility and efficiency of use
Accelerators -- unseen by the novice user -- may often speed up the interaction for the expert user such that the system can cater to both inexperienced and experienced users. Allow users to tailor frequent actions.
Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem seharusnya memberikan perlakuan yang berbeda kepada pengunjung yang sudah ahli dan pengunjung awam. Selain itu, sistem juga memberikan alternatif bagi pengunjung yang tidak biasa baik dari segi budaya, fisik, maupun bahasa.

Pada bagian ini, sebenarnya tidak ada masalah yg begitu berarti, karena website ini tidak membeda - bedakan pengguna, semua pengguna dianggap sama. Isi konten web yang cukup simple mungkin akan membuat pengunjung awam akan cepat terbiasa dengan website ini.

untuk bahasa, mungkin bisa ditambahkan opsi versi bahasa inggris, siapa tahu ada bule yang mau beli tas disini :D

Penulis memberikan nilai Severity Ratings : 0

Keterangan Severe Ratings (Nielsen 1995):

0 = Bukan masalah

1 = Masalah yang tidak terlalu penting

2 = Minor usability problem. Perlu diperbaiki dengan prioritas rendah.

3 = Major usability problem. Sangat perlu diperbaiki dengan prioritas tinggi.

4 = Usability catastrophe. Masalah yang sangat besar, perlu penanganan dengan prioritas paling tinggi.


Demikian hasil evaluasi penulis terkait aspek Flexibility and Efficiency of Use. Mudah - mudahan dengan adanya evaluasi ini, situs lavidyashop.com bisa menjadi situs yang lebih baik lagi :)

-TA | Amsterdam

Aesthetic and Minimalist Design | www.lavidyashop.com

Pada postingan kedelapan ini, penulis akan membahas tentang Aesthetic and Minimalist Design dari www.lavidyashop.com.

Aesthetic and minimalist design
Dialogues should not contain information which is irrelevant or rarely needed. Every extra unit of information in a dialogue competes with the relevant units of information and diminishes their relative visibility.
Prinsip ini menekankan pada keindahan, desain yang minimalis serta informasi yang relevan.

Evaluasi pertama terkait aspek ini, adalah pada bagian label yang terletak di bagian footer website. Mengapa? karena sesuai dengan prinsip aspek ini, bahwa suatu website yang baik haruslah website dengan desain yang minimalis, serta menampilkan informasi yang penting dan relevan saja. Untuk label ini saya rasa kurang relevan dan membuat website terlihat tidak minimalis, karena ketika label ini di klik, maka pengunjung akan diantarkan ke halaman kategori sesuai dengan label yang dipilih.

Label di bagian footer
Sedangkan dibagian kanan website sudah ada kolom kategori yang akan melakukan hal serupa ketika dipilih.

Kategori

Hal ini membuat halaman website terlalu kebawah (scroll terlalu banyak) sehingga pengunjung yang penasaran akan melakukan scroll kebawah dan yang mereka dapatkan hanyalah label - label yang notabene sama dengan kategori dibagian kanan website.

Saran :
Ada baiknya untuk label ini dihilangkan saja, agar website lavidyashop.com ini terlihat lebih elegan dan minimalis.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Evaluasi berikutnya adalah, selalu munculnya box yang berisi selamat datang, cek resi, dan cek ongoks kirim di setiap halamannya. Menurut Penulis ini tidak baik karena hal yang sama dimunculkan berulang kali dan dihalaman yang tidak semestinya.

Box selamat datang
Box cek ongkos kirim

Box cek resi

Saran :
Ada baiknya untuk bagian selamat datang ditempatkan di home, lalu cek resi dan cek ongkos kirim disimpan dibagian pemesanan, rasanya itu akan lebih efisien ketimbang penempatan yang sekarang.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Evaluasi berikutnya adalah penempatan form pemesanan yang rasanya terlalu dipaksakan.

Form melebihi box dan tertutup menu kategori

Form yang terlihat diatas seperti dipaksakan masuk kedalam sebuah kolom, sehingga tidak adanya scroll kesamping membuat form melebihi batas kolom yg tersedia, sehingga kesannya terlalu memaksakan dan tidak enak dilihat.

Saran :
Ada baiknya diatur ulang dalam penempatan form, tidak perlu dimasukan kedalam kolom akan lebih baik. Atau ukuran dari form itu sendiri diperkecil jika memungkinkan agar terlihat lebih indah dan enak dilihat.


Dari ketiga masalah diatas, penulis memberikan nilai Severity Ratings : 4

Keterangan Severe Ratings (Nielsen 1995):

0 = Bukan masalah

1 = Masalah yang tidak terlalu penting

2 = Minor usability problem. Perlu diperbaiki dengan prioritas rendah.

3 = Major usability problem. Sangat perlu diperbaiki dengan prioritas tinggi.

4 = Usability catastrophe. Masalah yang sangat besar, perlu penanganan dengan prioritas paling tinggi.


Demikian hasil evaluasi penulis terkait aspek Aesthetic and Minimalist Design. Mudah - mudahan dengan adanya evaluasi ini, situs lavidyashop.com bisa menjadi situs yang lebih baik lagi :)

-TA | Amsterdam

Help Users Recognize, Diagnose, and Recover from Errors | www.lavidyashop.com

Pada postingan kesembilan ini, penulis akan membahas tentang Help Users Recognize, Diagnose, and Recover from Errors dari www.lavidyashop.com.

Help users recognize, diagnose, and recover from errors
Error messages should be expressed in plain language (no codes), precisely indicate the problem, and constructively suggest a solution.
Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem seharusnya meberikan pesan error dengan bahasa yang umum dan memberika solusinya kepada pengguna,jika terjadi error pada sistem tersebut.

Terkait aspek ini, menurut penulis, website lavidyashop.com sudah menerapkan beberapa pesan error disaat terjadi kesalahan, seperti pada gambar form berikut.

Pesan error pada form pemesanan




Ketika form tersebut tidak diisi, maka sudah ada pemberitahuan bahwa itu harus diisi, dengan adanya tulisan berwarna merah dan border fieldnya menjadi merah juga menandakan bahwa bagian tersebut memang wajib diisi. Begitu pula ketika akan melakukan cek resi dan cek ongkos kirim, pengunjung akan langsung diberi peringatan bahwa field yg kosong harus diisi sebelum dapat memproses permintaan (untuk cek ongkos kirim di direct ke halaman baru).

Pesan error pada saat cek ongkos kirim

Pesan error pada saat cek resi

Namun, menurut Penulis, situs ini masih tetap mempunyai kekurangan. Apakah itu? kekurangan ini muncul ketika pengunjung melakukan search akan tetapi barang yang di-search tidak ada.

Search tempe goreng




Seperti contoh diatas, saya mencoba mencari tempe goreng yang sudah jelas tidak ada di situs ini. Setelah saya enter, tidak ada pesan apa - apa terkait hasil pencarian saya. Hanya seperti halaman biasa saja. Ini akan membuat bingung pengguna dan mencari - cari dimanakah hasil search tadi.

Saran :
Ada baiknya ketika search tidak menemukan hasil diberikan pesan pemberitahuan/peringatan seperti "Maaf, barang yang anda cari tidak ditemukan" atau semacamnya.


Dari hasil evaluasi diatas, penulis memberikan nilai Severity Ratings : 3

Keterangan Severe Ratings (Nielsen 1995):

0 = Bukan masalah

1 = Masalah yang tidak terlalu penting

2 = Minor usability problem. Perlu diperbaiki dengan prioritas rendah.

3 = Major usability problem. Sangat perlu diperbaiki dengan prioritas tinggi.

4 = Usability catastrophe. Masalah yang sangat besar, perlu penanganan dengan prioritas paling tinggi.


Demikian hasil evaluasi penulis terkait aspek Help Users Recognize, Diagnose, and Recover from Errors. Mudah - mudahan dengan adanya evaluasi ini, situs lavidyashop.com bisa menjadi situs yang lebih baik lagi :)

-TA | Amsterdam


Help and Documentation | www.lavidyashop.com

Pada postingan kesepuluh ini, penulis akan membahas tentang Help and Documentation dari www.lavidyashop.com.

Help and documentation
Even though it is better if the system can be used without documentation, it may be necessary to provide help and documentation. Any such information should be easy to search, focused on the user's task, list concrete steps to be carried out, and not be too large.
Sistem bisa dikatakan sangat baik jika dapat digunakan tanpa adanya bantuan dan dokumentasi, akan tetapi ini sangat jarang sekali terjadi sehingga keberadaan dari fitur help serta dokumnetasi sangat membantu pengunjung agar dapat menggunakan sistem sebagaimana mestinya.

Terkait aspek help and documentation ini, situs lavidyashop.com sebenarnya sudah menyediakan halaman tersendiri yang berisi bantuan bagi para pengunjung. Isi dari halaman tersebut adalah tata cara pemesanan melalui form, sms, dan bbm.

Bantuan untuk cara pemesanan

Namun sayangnya, menu bantuan ini lebih kearah pemesanan, bukan untuk membantu pengunjung dalam menjelajahi situs ini, mungkin seperti bantuan untuk menambahkan barang kedalam keranjang dll. Semua yang tertera pada halaman ini mengarah ke pemesanan.

Saran :
Ada baiknya ditambahkan pula bantuan untuk pengguna saat menjelajahi situs, agar pengguna pun tidak kebingungan dalam menjelajahi situs ini.


Dari hasil evaluasi diatas, penulis memberikan nilai Severity Ratings : 2

Keterangan Severe Ratings (Nielsen 1995):

0 = Bukan masalah

1 = Masalah yang tidak terlalu penting

2 = Minor usability problem. Perlu diperbaiki dengan prioritas rendah.

3 = Major usability problem. Sangat perlu diperbaiki dengan prioritas tinggi.

4 = Usability catastrophe. Masalah yang sangat besar, perlu penanganan dengan prioritas paling tinggi.


Demikian hasil evaluasi penulis terkait aspek Help and Documentation. Mudah - mudahan dengan adanya evaluasi ini, situs lavidyashop.com bisa menjadi situs yang lebih baik lagi :)

-TA | Amsterdam